Kamis, 29 Mei 2014

TIPE BELAJAR VISUAL

TIPE BELAJAR VISUAL

Mengenal Berbagai Tipe Belajar Siswa Manusia diciptakan beraneka ragam bentuk, sifat, minat, bakat, dan lain sebagainya. Keanekaragaman hasil ciptaan Tuhan ini adalah sunatullah yang harus disyukuri. Betapa tidak, andai saja manusia diciptakan seragam, dapat dibayangkan alangkah susahnya proses interaksi antarmanusia. Penyebabnya adalah bisa jadi antarmanusia tersebut tidak saling mengenal ciri khas satu sama lain. Sehingga sangat sulit membedakan antara Si A dan Si B.
Dalam konteks pendidikan, keanekaragaman tersebut dapat ditemui dalam hal tipe-tipe belajar siswa. Para ahli di bidang pendidikan menemukan fakta bahwa setiap individu siswa memiliki tipe belajarnya sendiri- sendiri. Tipe-tipe belajar tersebut cenderung berbeda satu sama lain (walaupun ada juga yang sama). Fakta tersebut selanjutnya menjadi acuan bagi para guru dalam menentukan metode pembelajaran apa yang sekiranya cocok diterapkan dikelasnya. Hal ini menjadi penting mengingat sebuah kelas terdiri dari sekumpulan individu yang berbeda. Dengan demikian, sangat dimungkinkan terdapat beraneka ragam tipe belajar di dalamnya. Alangkah tidak bijak jika guru hanya menggunakan satu metode mengajar saja secara monoton dalam setiap kegiatan belajar mengajarnya. Dengan kata lain, guru tersebut terindikasi hanya mengakomodasi salah satu dari sekian banyak tipe belajar siswanya. Untuk itu, guru profesional adalah guru yang mengajar dengan multimetode dan multigaya. Namun demikian, penerapan multimetode pengajaran tidak bisa sembarangan. Guru profesional tetap harus melakukan pengidentifikasian dahulu terhadap tipe-tipe belajar siswanya. Pengidentifikasian ini pada awalnya bisa menyulitkan, namun akan menjadi mudah jika telah terbiasa.
Berikut adalah sedikit panduan mengidentifikasi tipe-tipe belajar siswa melalui pengenalan ciri dan sifatnya. Tipe Belajar Visual Bagi siswa yang bertipe belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran ersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Ciri-ciri Tipe Belajar Visual :
·         Bicara agak cepat
·         Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
·         Tidak mudah terganggu oleh keributan
·         Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
·         Lebih suka membaca dari pada dibacakan
·         Pembaca cepat dan tekun
·         Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata- kata
·         Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
·         Lebih suka musik dari pada seni
·         Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
·         Mengingat dengan Asosiasi Visual
Untuk pembelajar visual tentunya harus memiliki strategi-strategi belajar khusus, diantaranya:
1.  Berikan buku-buku yang banyak ilustrasi gambar dan warna
2.  Dorong siswa untuk berani menggunakan garis bahwah pada bagian-bagian penting    
     catatan, meski sebagian anak merasa takut kotor, kita harus menyakinkan pada anak
     bahwa  hal tersebut akan mempermudahnya untuk belajar mengingat materi pelajaran
3.  Perrhatikan penerangan tempat belajar, bila perlu pindah ke tempat lain secara reguler
     untuk mendapatkan suasana baru untuk lebih memotivasi belajar.
4.  Hindari gangguan-gangguan visual di sekitar tempat belajar, jangan belajar dekat jendela,
     agar tidak terganggu dengan orang yang lalu lalang
5.  Pastikan buku catatan mereka lengkap dan tidak ketinggalan mencatat, karena visual
     belajar dari hasil mencatat. Atau
6.  Visualisasikan apa yang sedang mereka ingat. Setiap pelajaran yang dicatat bantulah
      untuk membayangkan apa yang telah di catat
7.  Catat kembali bahan pelajaran dengan format yang lebih sistematis. Biasanya orang visual
     suka dengan yang rapih dan suka hal-hal yang singkat dan jelas.
8.  Harus memiliki beberapa warna bolpoin, karena warna adalah rangsangan utama bagi tipe
     visual. Semakin banyak warna maka akan semakin mengaktifkan otak kanannya
9.  Jika mempunyai gagasan atau ide lebih baik dituangkan dalam bentuk tulisan, untuk itu
     setiap mau pergi kemanapun bawalah buku catatan kecil. 
10.  Letakkan whiteboard di tempat mereka belajar, untuk menempel catatan-catatan kecil
       atau jadwal-jadwal
11. Pasanglah poster kata-kata mutiara di dinding untuk menyemangati mereka dalam belajar.
Setelah menganalisa hasil diskusi yakni mengenai “Tipe Belajar Visual”, maka dapat disimpulkan bahwa Guru seharusnya dapat mengikuti tipe belajar siswa, mengingat Guru mengajar di dalam kelas dengan beberapa individu yang berbeda tipe belajarnya. Usaha-usaha Guru seperti ini diharapkan agar peserta didik tidak bosan dengan kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik akan lebih semangat dalam belajar dan tidak merasa monoton. Untuk itu dibutuhkan Guru profesional, yang memiliki multigaya dan multimetode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Depression Story

(This is in Full Bahasa and Full English)                                 Setelah momen graduation, aku mengalami depresi yang aga...