Minggu, 23 April 2017

LIVING AS AN INTROVERT





“kamu kok ngomong sedikit sih?” ,
“aku bicara panjang lebar loh... kok jawabannya singkat sekali?”
Atauu banyak kali orang yang bilang kalau aku ini anti sosial. Well... Saya adalah seorang introvert, seseorang yang didefinisikan memiliki sifat tenang, pendiam, dan penyendiri. Tetapiii... lantas begitu orang introvert bukan berarti anti-sosial~ kami suka bersosialisasi juga *SELAMA* lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang cukup dikenal dan membuat nyaman.
 “HALAHHH...introvert mah gak suka bicara,
gak suka orang,
gak suka ke tempat-tempat yang ramai”
That’s not totally true. Introvert memanglah “gak suka bicara” kalau emang gak ada hal penting yang harus diomongin. Orang introvert gak suka bicara basa-basi, gak suka ngomongin hal-hal yang sia-sia kek nyinyirin orang atau cuman HAHA HIHI. Tapi, orang seperti kami akan bicara banyak jikaaa bahan pembicaraannya berbobot dan bermutu atau orang yang diajak ngomong asyik dan nyaman. (gak suka orang..?), seorang introvert sangat menghargai teman yang dimiliki. Tapi... kami pemilih, sampai-sampai  jumlah teman baik bisa dihitung dengan hanya 2 tangan. Jika kalian cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang introvert, kalian mungkin telah memiliki teman setia seumur hidup. Sekalinya kalian telah mendapatkan rasa hormat, keberadaan kalian akan sangat diterima. (laluu, gak suka ke tempat-tempat yang ramai ... (?)) Bagi kami, pergi ke tempat umum adalah hal yang sangaat sangaat menguras energi. Biasanya kami mengamati situasi dengan sangat cepat. Sebagai hasilnya, kami gak perlu lama-lama di sana dan bersiap pulang atau ke tempat lain yang gak ramai kemudian men-charge energi kembali.
Dari dulu banyak orang komplain ke aku, terutama yang tujuannya ngajakin jalan keluar, liat sesuatuu seperti konser. Setibanya di tempat yang ramai, seorang introvert langsung dengan cepat menilai situasi publik dan minta pulang karena ga bisa lama-lama. Anyway, I always do like that. Aku gak suka liat konser atau acara-acara yang ramai. As the result, gak banyak yang akhirnya mau berteman atau deketin. But then, gegara itu pernah aku mencoba bertahan melihat konser lama. Alhasil, setibanya di rumah aku perlu waktu sangat lama pula untuk nge re-charge energi.
Dalam berteman, aku sangat pemilih (bisa dilihat dari postku sebelumnya yang berjudul (“friendcircle”). Kalau aku rasa cocok dan nyaman, ya pasti bisa berlama-lamaan dengan mereka. Apapun itu. Bahkan untuk hang out sekalipun. Tetapi dalam bergaul, aku gak suka “terlalu banyak orang”. Padahal kata orang banyak teman, banyak rejeki/ banyak channel. “saya tidak seperti itu” I prefer less true friends than many fake friends. Di dunia ini, sedikit orang yang benar-benar. Sedang, orang yang berpura-pura banyak ditemui, pura-pura baik, pura-pura perhatian, pura-pura lemah lembut, dll.
Live as an introvert... Selalu mengamati perilaku orang sekeliling. Gak heran jika kami bisa menilai orang dengan sangat jeli dan jago menebak karakter orang. Terkadang jadi tau siapa aja yang benci, siapa aja yang cuman pura-pura.
Walaupun sebagai seorang introvert dibenci, atau bahkan I myself sangat pemilih dalam bergaul. Aku gak pernah  melemparinya dengan kata pedas secara langsung. Tetapi, sering kali aku menuangkannya lewat tulisan. Seperti nulis di blog, atau nuangin di Novel, cerpen, atau gambar dll. Karena introvert cenderung lebih suka untuk berkomunikasi lewat tulisan dan coretan daripada lisan. Karena introvert, sangat berhati-hati dalam bicara, sangat pemikir dan menghindari penyampaian yang sia-sia. Selain itu, kami sangat anti dengan dering/ getar telfon, apalagi grup Whatsapp/ BBM/ Line/ dll. Tidak sering aku membalas grup atau chat, kecuali ada hal yang sangat penting untuk dibahas.
Anyway, kan kamu introvert. Tapi kok bisa jadi public speaker?
...Kan itu tempatnya ramai, dan juga perlu banyak bicara
Well. Pada saat itu aku lagi ada di titik “ingin menempatkan diri pada tempat yang benar”  Introvert memang suka merencanakan hal-hal dan merealisasikannya.   Kemudian, pada suatu kesempatan aku mengikuti beberapa organisasi pertukaran pelajar dan berkontribusi sebagai pembicara (seperti yang aku rencanakan sebelumnya). At first, it’s not easy for me, karena harus bertemu dengan segerombolan orang yang karakternya belum tentu aku suka. Tetapi pada akhirnya, aku bisa bersosialisasi dan berteman dengan mereka. Jadi, kalau dirasa atmospherenya nyaman dan yang dilakukan adalah hal yang membuat senang, ya buat aku.. enjoy, sangat menyenangkan.
Though I am different,.... Though I am an introvert,.... I am NOT an anti social. Aku dapat mengkondisikan diri sendiri ke sosial yang sesuai denganku, tanpa rasa khawatir akan kehilangan energi. Sampai saat ini, aku suka bersosialisasi  dengan organisasi, beberapa teman senior,  mahasiswa asing, dan teman dekat. By the way, if you see me having friends to talk to, it means that they are good for me. I feel lucky being an introvert, karena punya me time lebih banyak. Cause, menurutku menghabiskan waktu sama orang-orang lain, it doesn’t make sense and they don’t care about it, if I just HAHA HIHI with them, for me it’ll waste my energy. Terakhir , jadi lebih tau mana teman yang benar-benar baik dan gak, cuman dengan mengamati.
So, after you read this... please don’t hate/ squeeze out us just because introvert thinks that alone is better. Karena gak sedikit penggerak kemajuan dunia adalah seorang introvert, seperti Barack Obama, Bung Hatta, JK Rowling, Bill Gates, Albert Einstein, dll. Sometimes we think that alone is better because, we want to think harder for the better things. Dan jangan men-judge/ mengucilkan seseorang yang diam, pemalu, karena itu bukan suatu penyakit. Lebih baik, kalian memahami dan membaca banyak informasi mengenai introvert. Ada banyak kelebihan jika kalian bisa bergaul dengan seorang introvert.
And... if you are an introvert like me, don’t be afraid cause of we are minority (as the research there are only 25% of people in the world are introvert). Lakukan saja apa yang membuatmu senang, lakukan hal-hal terbaik. Lakukan hal-hal positif, tetaplah bersosialisasi pada tempat yang benar, dan banggalah menjadi seorang introvert. Introvert adalah pendiam, penyendiri, tetapi ialah  sosok paling berpengaruh di dunia. Siwi~

.
Last but not least, I want to say thanks a bunch for my higher school friends of class 11 Science 1 and 12 Science 1, my friends of Magang 3,  some students of Magang 3, friends of KKN Sendangmulyo 2017, some of my close friends, and some exchange friends. You are awesome, and they are really good for me, cause I don't need to be someone else, gak ada drama-drama (terutama high school), menerima aku apa adanya. I love them.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Depression Story

(This is in Full Bahasa and Full English)                                 Setelah momen graduation, aku mengalami depresi yang aga...